Sementara realisasi penerimaan negara melambat. Realisasi penerimaan pajak pada kuartal pertama tahun ini sebesar 16,19 persen atau tumbuh 11 persen. Namun rebih rendah jika dibandingkan tahun lalu yang meskipun realisasi cuma 15,60 persen, tapi tumbuh 16 persen.
Demikian halnya dengan penerimaan negara dari non pajak. Realisasi penerimaan non pajak kuartal pertama tahun ini sebesar 25,81 persen atau tumbuh 24 persen, tapi pertumbuhan lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 34 persen meski realisasi penerimaan non pajak hanya 22,90 persen.
Meskipun demikian dia mengakui ada perbaikan dalam belanja pemerintah pusat. Realisasi belanja pegawai di kuartal pertama tahun 2018 sebesar 17,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 17,61 persen.
Realisasi belanja barang 10,38 persen, periode yang sama tahun lalu sebesar 10,71 persen. Belanja sosial 23,16 persen, periode yang sama tahun lalu 17,46 persen. Sementara realisasi belanja pemerintah pusat 16,08 persen,sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, 14,98 persen.
Secara umum, share belanja Pemerintah Pusat pada kuartal pertama tahun 2018 antara lain, untuk membayar bunga utang 29 persen, belanja pegawai 17 persen, belanja barang 15 persen, belanja untuk subsidi 11 persen, belanja modal 4 persen, belanja lain, 0 persen.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Realisasi Penyaluran Bantuan Sosial Pemerintah Tumbuh 88 Persen"
Post a Comment