Liputan6.com, Washington D. C. - Seorang pensiunan guru Bahasa Inggris dari sebuah SMA di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat menerima sepucuk surat dari Gedung Putih. Bukannya menanggapi isi surat, dia justru mengoreksinya.
Yvonne Mason, yang pernah mengajar di Hughes Middle School dan Mauldin High School, Greenville, sebelumnya melayangkan kritikan kepada Presiden Donald Trump atas insiden kekerasan yang kerap terjadi di sekolah-sekolah di Negeri Paman Sam.
Dia pun melayangkan protes melalui selembar surat yang menekan agar Orang Nomor Satu di AS itu untuk bertatap muka secara individu dengan keluarga koban tewas, meski sebelumnya Trump telah menggelar pertemuan bersama dengan para siswa yang selamat, orangtua dan guru-guru di Ruang Makan Gedung Putih.
Ketika membaca surat balasan dari Donald Trump, naluri guru Mason pun keluar. Dia mengoreksi surat itu dan mengirimnya kembali ke Gedung Putih.
Wanita yang telah menjadi guru selama 17 tahun ini mengatakan, surat yang diketik pemimpin AS itu memiliki tata bahasa yang kacau dan berantakan. Selain itu, ada 11 contoh kapitalisasi kata yang salah, seperti "presiden" (president) dan "negara" (state).
"Jika surat ini ditulis di SMP, saya akan memberikan nilai C atau C-plus. Jika ditulis di SMA, saya akan memberikan nilai D," kata Mason kepada media dari Carolin Selatan Greenville News, seperti dikutip dari The Independent, Senin (2/7/2018).
Akan tetapi, dia tidak melampirkan nilai pada surat yang dibubuhkan tanda tangan asli Donald Trump itu, dan lebih memilih untuk mengembalikannya ke Gedung Putih.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pensiunan Guru Beri Nilai 'D' Usai Koreksi Surat Balasan dari Donald Trump, Kenapa?"
Post a Comment