Liputan6.com, Jakarta Direktur Rumah Sakit Medika Permata Hijau (RSMPH) Hafil Budianto Abdulgani mengakui alat CT Scan rumah sakit rusak saat Setya Novanto dirawat. Hal itu menyebabkan Novanto tidak menjalani pemerikaan CT Scan pasca diduga kecelakaan tunggal.
Saat memberi keterangan sebagai saksi dalam sidang perintangan penyidikan korupsi e-KTP atas terdakwa Fredrich Yunadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Hafil menerangkan saat Setya Novanto dirawat pihak rumah sakit masih membahas pengadaan alat CT Scan yang diketahui sudah setahun rusak.
"Ya itu rusak ada namanya bohlam, nah ada perdebatan apakah ganti bohlam atau alatnya juga, itu jadi pertimbangan," ujar Hafil, Kamis (26/4/2018).
Sementara itu, pada persidangan sebelumnya dokter spesialis syaraf pada RSMPH, Nadia Hamedan mengatakan berdasarkan pemeriksaan subjektif terdapat cidera kepala pada Setya Novanto. Pertimbangannya, mantan Ketua DPR itu mengeluh pusing, muntah-muntah.
Dari pemeriksaan subjektif itu, Nadia menuturkan Setya Novanto perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan kondisi kepalanya. Namun hal itu tidak terlaksana dikarenakan alat CT Scan rumah sakit kelas B itu rusak.
https://www.liputan6.com/news/read/3491697/direktur-rsmph-akui-ct-scan-rusak-saat-setya-novanto-dirawatBagikan Berita Ini
0 Response to "Direktur RSMPH Akui CT Scan Rusak Saat Setya Novanto Dirawat"
Post a Comment