:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2047868/original/070282900_1522642912-20180315164910-melanie-perkins.jpeg)
Sebenarnya, bisnis kreatif Perkins pertama kali dimulai saat dirinya baru berusia 14 tahun. Kala itu dia meluncurkan bisnis rancangan dan penjualan syal buatan tangan.
Di usia 22 tahun, Perkins mendirikan perusahaan pertamanya, sebuah sistem online untuk merancang buku tahunan bagi sekolah-sekolah, Fusion Books. Kini, Fushion Books menjadi penerbit buku tahunan terbesar di Australia dan juga dibuka di Prancis serta Selandia Baru.
Pada 2013, Perkins sukses meluncurkan bisnis ketiganya, Canva. Bisnis tersebut bergerak di bidang desain di mana setiap orang dapat menciptakan desainnya sendiri tanpa mementingkan tingkat keterampilan tertentu.
Kini, Canva telah memiliki 10 juta pengguna terdaftar dari 190 negara berbeda. Sarana desain tersebut juga tersedia dalam 100 bahasan berbeda dan memiliki koleksi tiga juta gambar, dengan tambahan inspirasi setiap harinya.
Perusahaan tersebut kini telah memiliki tim yang berjumlah lebih dari 250 orang. Hingga Januari 2018 lalu, nilai bisnisnya mencapai USD 1 miliar.
"Komunikasi yang baik merupakan salah satu aspek paling penting dalam menjadi atasan yang baik. Dengan begitu saya dapat membantu tim membuat keputusan hebat dalam mencapai tujuan bersama," tandasnya.
http://www.liputan6.com/bisnis/read/3421215/ditolak-100-kali-wanita-cantik-ini-tetap-sukses-jadi-pengusaha-tajirBagikan Berita Ini
0 Response to "Ditolak 100 Kali, Wanita Cantik Ini Tetap Sukses Jadi Pengusaha Tajir"
Post a Comment