:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2107871/original/008136300_1524309354-20180420_183050.jpg)
Proses merekam dalam praktik fotografis yang dikerjakan Iswanto tidak menggunakan kamera (cameraless) dan tanpa lensa (lensless) juga. Karya-karya cameraless image tersebut terbilang langka di Indonesia karena keterbatasan chemical material, kertas sensitif cahaya dan peralatan kamar gelapnya.
Secara garis besar pameran Re-Definition ini menyajikan dua tema utama yaitu transformasi dan meditasi garis. Iswanto menjelaskan bahwa transformasi bercerita tentang perubahan wujud fotografi dalam bingkai sejarahnya sedangkan meditasi garis adalah pemikirannya tentang fotografi.
Lima tahun terakhir ini, Iswanto Soerjanto memang banyak bekerja di kamar gelap untuk memproduksi karya seninya dengan material kertas. Iswanto bekerja secara langsung pada medium kertas dengan formulasi kimia dan kertas sensitif cahaya.
Selain itu, proses karya cameraless image dibuat tidak membutuhkan model perempuan cantik atau lanskap alam yang mempesona untuk menciptakan karyanya. Ia membutuhkan kertas sensitif cahaya dan obat-obat kimia untuk bekerja di kamar gelap.
“Alasan saya memilih Bandung untuk menghelat pameran perdana ini bahwa karya-karya eksperimentasi dan corak abstrak yang saya buat terkait dengan sejarah dan perkembangan seni rupa Bandung,” jelasnya.
Pameran ini dibingkai oleh kuratorial yang merujuk pada sejarah fotografi pada masa di mana kamera obscura belum masif dijadikan alat dan konteks cameraless image saat ini di medan seni rupa kontemporer melalui abstraksi yang dikerjakan seniman.
“Karya-karya Iswanto Soerjanto dalam pameran Re-Definition ini mengetengahkan wacana cameraless image dalam konteks karya fotografi seni hari ini, yaitu unique print, personal, chemical-based dan non-naratif,” tambah kurator pameran, Argus FS.
Dia menyebutkan, corak abstrak yang dihasilkan melalui teknik photogram, chemigram dan cyanotipe dapat membuka wawasan seni rupa saat ini.
"Bahwa karya fotografi seni dengan material ini dianggap sebagai karya seni organik, eksperimental, berbasis pengetahuan material, bersejajar dengan praktik visual art saat ini," ujarnya.
Pameran tunggal Iswanto Soerjanto ini telah dibuka oleh kurator dan gallerist Hermanto Soerjanto sejak Jumat (20/4/2018). Bincang Karya akan diselenggarakan pada tanggal (27/4), pukul 15.00 WIB.
https://www.liputan6.com/regional/read/3476203/instalasi-seni-keren-pengunjung-berasa-di-dalam-kamera-obscuraBagikan Berita Ini
0 Response to "Instalasi Seni Keren, Pengunjung Berasa di Dalam Kamera Obscura"
Post a Comment