Petugas Brimob Den C Pelopor Polda Jabar bersama Basarnas mengangkat puing-puing bangunan yang menimpa sanggar Hidayat Jati.
Pantauan di lokasi, alat berat sudah berada di tempat kejadian. Petugas satu per satu mengangkat puing bebatuan dan alat musik gamelan yang tertimpa reruntuhan.
"Kita memastikan tidak ada korban yang tertimbun lagi selain itu kami juga," kata Dankisar Brimob Den C Pelopor Polda Jabar Iptu M Rofik.
Dia mengatakan, saat mendapat informasi, Brimob langsung turun ke lokasi. Mereka membantu melakukan pencarian terhadap korban yang tertimpa reruntuhan itu.
Sementara dari data yang didapat, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang kritis, satu orang luka ringan dan dua orang selamat. Dia mengaku, semua korban sudah dievakuasi.
"Sisa membersihkan puing-puing reruntuhan semoga tidak ada korban lagi," kata dia.
Sebelumnya, tercatat sebanyak 7 orang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan tua di Sanggar Hidayat Jati Gegesik Wetan Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, Senin (16/4/2018).
Kejadian tersebut bermula saat belasan anak tengah berlatih menari dan menabuh gamelan di sanggar binaan Suherman (48). Sekitar pukul 10.30 WIB, bangunan tua gudang sarang burung walet menimpa sanggar milik Suherman.
Akibatnya, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang luka ringan, satu orang kritis, serta dua lagi selamat. Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra mengatakan, bangunan tersebut mendadak runtuh.
"Ya mereka lagi latihan untuk ikut lomba di puncak HUT Kabupaten Cirebon sekaligus perpisahan di sekolah SMPN 1 Gegesik," kata Risto.
https://www.liputan6.com/regional/read/3460291/pengakuan-korban-selamat-ambruknya-tembok-sarang-walet-yang-tewaskan-7-orangBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengakuan Korban Selamat Ambruknya Tembok Sarang Walet yang Tewaskan 7 Orang"
Post a Comment