:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2077839/original/019649100_1523511871-20180412-Calon-Jemaah-Umrah-Laporkan-Abu-Tours-ke-Bareskrim-Polr-IQBAL-4.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Biro perjalanan Abu Tours gagal memberangkatkan hampir 80 ribu calon jemaah umrah lantaran kesulitan biaya. Menurut kuasa hukum Abu Tours, Hendro Saryanto, kesulitan biaya ditengarai persaingan harga promo.
Ditemui di kantornya di Jakarta Selatan, Hendro mengatakan, awal mula kesulitan dana saat Abu Tours mencoba peruntungan lebih dengan menjual tiket penerbangan murah, sebab beberapa biro perjalanan menerapkan hal sama.
"Tahun 2012 Abu Tours masih menjual haga reguler. Di 2014 muncul kompetitor beberapa travel baik yang punya izin maupun tidak punya izin dengan menjual harga promo. Harga yang ditawarkan Rp 17-18 juta. Ada yang jual Rp 17 juta ada yang jual sampai Rp 12 juta dan Rp 13 juta, di situ Abu Tours ikut menjual promo,” ujar Hendro, Selasa (17/4/2018).
Menjual harga promo menjadi bumerang bagi biro perjalanan yang berpusat di Makassar, Sulawesi Tengah itu. Bos Abu Tours Hamzah, menurut Hendro, kelimpungan karena calon jemaah umrah lebih banyak membeli tiket promo ketimbang harga reguler. Padahal, dana operasional untuk memberangkatkan para calon jamaah umrah tak terpenuhi akibat terkuras dengan harga murah yang ditawarkan Hamzah.
Dengan modal tekad, Hamzah mencari dana tambahan dengan mengalokasikan dana setoran calon jamaah ke beberapa usaha seperti restoran, percetakan, dan media.
Sayang, Hamzah yang tak cukup latar belakang bisnis tersebut kelimpungan karena tidak meraup untung sebagai modal pemberangkatan calon jamaah lainnya.
"Tapi uang ini tidak mencukupi juga, lalu dia jual promo terus,” jelas dia.
https://www.liputan6.com/news/read/3463337/abu-tours-bangkrut-karena-sering-promo-tiketBagikan Berita Ini
0 Response to "Abu Tours Bangkrut karena Sering Promo Tiket"
Post a Comment