Search

Dirjen Pajak soal Anak Buahnya Kena OTT: Bukan Karena Gaji Kecil

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Daerah Bangka menangkap seorang pegawai pajak yang ketahuan memeras masyarakat sebesar Rp 50 juta dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Direktorat Jenderal atau Ditjen Pajak Kementerian Keuangan pun menyayangkan hal ini masih terjadi.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Robert Pakpahan menegaskan praktik pemerasan oleh pegawai pajak bukan karena kecilnya pendapatan di instansinya tersebut. Namun lebih karena sifat masing-masing individu.

"Orang bandel mau dikasih berapa saja gajinya, tetap bandel. Take home pay kami, basic needs pasti sudah terpenuhi. Jadi tidak ada alasan take home pay," ujarnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (20/4/2018).

Dia melanjutkan, sejak 2002, Ditjen Pajak telah melakukan sejumlah perbaikan untuk menekan praktik culas tersebut. Di antaranya memodernisasi sistem perpajakan hingga menciptakan whistle blowing system.

Robert menambahkan bahwa perbaikan infrastruktur informasi teknologi yang saat ini tengah dilakukan juga bakal meminimalisir kecurangan.

"Sudah banyak yang dilakukan, namun tidak ada satu sistem yang 100 persen bisa menghapus ini. Perbaikan di teknologi informasi (IT) akan mengurangi ini. Dengan IT yang lebih canggih pada 2021 akan bisa di trash siapa yang pernah membuka data untuk memeras," jelasnya.

Sebelumnya, pegawai berinisial RA merupakan petugas pajak dengan jabatan account representative (AR) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bangka. RA tertangkap saat Polda Bangka menangkapnya saat sedang bertransaksi atas laporan korban.

Reporter : Harwanto Bimo Pratomo

Sumber : Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3472501/dirjen-pajak-soal-anak-buahnya-kena-ott-bukan-karena-gaji-kecil

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Dirjen Pajak soal Anak Buahnya Kena OTT: Bukan Karena Gaji Kecil"

Post a Comment


Powered by Blogger.