Maybank Finance Siap Terbitkan Obligasi Rp 5 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II senilai Rp 5 triliun. Dari jumlah itu, target emisi obligasi tahap I 2018 sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500 miliar.

Presiden Direktur PT Maybank Indonesia Finance, Alexander mengatakan untuk obligasi tahap I sebesar Rp 500 miliar akan diterbitkan pada semester I-2018. Obligasi ini terbagi menjadi dua tenor, yakni Seri A selama 3 tahun dan Seri B selama 5 tahun.

"Kami akan menerbitkan obligasi sebanyak Rp 500 miliar yang terdiri dari dua seri. Untuk Seri A dengan besaran bunga 7,35-7,85 persen per tahun, dan Seri B 7,65-8,15 persen per tahun," kata Alexander dalam acara konferensi pers di Kantor Maybank Indonesia Finance, Jakarta Selatan, Senin (9/4/2018).

Surat utang jangka panjang yang ditawarkan memiliki jaminan pembiayaan sekurang-kurangnya sebesar 50 persen dari pokok obligasi dengan bunga tetap dan bunga dibayarkan setiap tiga bulan dengan basis 30/360.

Obligasi Seri A jatuh tempo pada 17 Mei 2021, dan Obligasi Seri B jatuh tempo pada tanggal 17 Mei 2023. Salah satu lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings telah memberi peringkat obligasi ini dengan AA+ (idn).

"Dilihat dari ratingnya double A plus ada di bawah rating tertinggi, yaitu triple A plus," Alexander menambahkan.

Maybank Finance akan menggunakan hasil penerbitan obligasi ini untuk modal kerja pembiayaan. Selanjutnya masa penawaran awal dilakukan pada 9-24 April 2018. Untuk masa penawaran umum diselenggarakan pada 9-14 Mei 2018.

Sedangkan tanggal penjatahan pada 15 Mei 2018, tanggal pembayaran dari investor pada 16 Mei 2018, dan tanggal pembayaran dana emisi pada 17 Mei 2018 dengan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Mei 2018.

Tiga perusahaan bertindak sebagai penjamin emisi obligasi ini yakni, PT DBS Vickers Sekiritas Indonesia, PT Indo Premiere Sekuritas, dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas.

Reporter : Yayu Agustini Rahayu Achmud

Sumber : Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)