Namun begitu, orang orang kaya ini tetap memiliki sesuatu yang dikhawatirkan terutama jika berkaitan dengan biaya kesehatan serta bagaimana kekayaanya bisa diteruskan pada keturunan mereka masing-masing.
Mereka khawatir tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar biaya kesehatan saat mereka menua. Dari survey UBS saja diketahui sebesar 52 persen khawatir dengan kenaikan biaya pengobatan.
Kemudian 25 persen khawatir mereka tidak memiliki cukup banyak dana untuk anak-anak mereka nanti serta 33 persen takut masih harus bekerja di hari tua demi tuntutan gaya hidup.
Di sisi lain, 8 dari 10 orang percaya bahwa bekerja merupakan hal penting bagi keberlangsungan hidup. Kepercayaan ini cukup tinggi di Asia yakni 93 persen di Hong Kong dan 87 persen di Switzerland.
Namun kecil untuk di AS dan Inggris dimana kepercayaan tersebut hanya mencapai 52 persen dan 59 persen saja bagi kedua negara masing-masing.
Sementara itu, 9 dari 10 percaya bahwa kesehatan lebih penting dari pada meningkatkan kekayaan dan angka yang sama juga memercayai bahwa kekayaan mengizinkan mereka untuk hidup menjadi lebih sehat.
UBS menyimpulkan, hampir dua dari tiga orang kaya tersebut berencana akan memberikan kekayaan pada ahli waris dengan turut serta menikmati kekayaanya tersebut, terutama di Switzerland.
Namun hal ini cenderung kecil terjadi jika berbicara di negara seperti Meksiko dan AS, di mana mereka fokus pada bagaimana cara mengembangkan aset kekayaannya di kemudian hari.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3472875/orang-kaya-di-beberapa-negara-ingin-bisa-hidup-hingga-100-tahunBagikan Berita Ini
0 Response to "Orang Kaya di Beberapa Negara Ingin Bisa Hidup Hingga 100 Tahun"
Post a Comment