:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1640375/original/054268600_1499248671-9__lightning-199651_960_720.jpg)
Ia menjelaskan saat dirinya di bawah pondok, ketiga sepupunya sudah jatuh. Sementara dirinya dan temannya terlempar ke kolong pondok tersebut.
"Saya kaget lihat ketiga sepupu saya terjatuh , dan saya terlempar dengan yang di samping saya di bawah pondok. Kami berlima sebelumnya ada berdiri di pinggiran pondok," kata Almidayanti.
Kolong pondok tersebut hanya 1 meter di atas tanah, ketiganya pelajar yang tewas itu terhempas usai petir menyambar kelima pelajar tersebut. Dua korban selamat mengalami luka bakar di tangan.
"Beruntung kami dua orang tidak terlalu parah, hanya luka hitam di tangan dan kaki," tangis Merianti Kamali saat ditemui KabarMakassar.com.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 7 Tana Toraja, Semuel Tangaran mengatakan rasa duka dan prihatin atas kepergian siswinya yang meninggal tragis akibat tersambar petir. Ia merasa kaget saat mendengar kabar itu.
"Atas nama keluarga besar SMA 7 Tana Toraja, turut berduka cita dan sangat kehilangan atas anak kami yang sudah dipanggil Tuhan, kami sangat kaget setelah mendengar kalau anak kami Supprianti Ittang meninggal di sambar petir, kami merasakan apa yang dirasakan keluarga, karena kami adalah keluarga dari anak ini," jelas Semuel sambil meneteskan air mata.
Jenazah ketiganya dibawa pulang ke kampung halamannya di Bena’ Lembang Buakayu, Kecamatan Bonggakaradeng. Satu di antaranya dibawa ke kampung halamannya di Dusun Buttu Lemo, Kampung Rando, Lembang Makkodo, Kecamatan Simbuang, Kamis 5 April 2018 dan dilanjutkan prosesi penguburan.
Simak video pilihan berikut ini:
Warga Subang Tewas usai tersambar petir saat hujan deras
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pegang Handphone, 3 Pelajar di Tana Toraja Tersambar Petir"
Post a Comment