:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1739337/original/010760600_1507972787-Prabowo-Memberikan-Keteranangan-Usai-Daftarkan-Partainya-Gerinda5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, akhir-akhir ini seringkali melontarkan ucapan kontroversial di hadapan publik. Pengamat Politik Indobarometer, Muhammad Qodari menilai, perilaku Prabowo mirip Donald Trump, ketika mengikuti pemilu presiden tahun 2016 silam.
"Saya kira, pak Prabowo sedang meniru jurusnya Donald Trump pas pemilu Amerika 2016 itu retorikanya mirip sekali dengan Prabowo sekarang," ucap Qodari, kepada Liputan6.com, Selasa (3/4/2018).
Beberapa lontaran Prabowo memicu perdebatan. Misalnya saja, ia menyebut Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Prabowo juga mengatakan 80 persen kekayaan negara dikuasai hanya satu persen golongan.
Menurut Qodari, ada kesamaan narasi yang dikonstruksikan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dengan Donald Trump, yakni menyebar pesimisme dan ketakutan masyarakat.
Qodari mencontohkan, ketika berkampanye Donald Trump juga menyebar rasa pesimisme ke tengah masyarakat Amerika Serikat. Ia mengatakan Amerika tak hebat lagi, dikalahkan Tiongkok.
"Kemudian kalangan pekerja dipertentangkan dengan kelangan elit, hati-hati dengan kalangan imigran Meksiko, Islam. Itu kan miriplah dengan kondisi sekarang," ujarnya.
Menurut Qodari, kemiripan lainnya terlihat karena keduanya merupakan bagian dari elit politik itu sendiri. Meskipun, keduanya kerap menyerang elit politik lainnya.
"Sebetulnya dia (Prabowo) sendiri bagian dari elit. Elit dari jaman dulu, dia adalah keluarganya Cendana. Si Donald Trump juga gitu bagian dari elit," katanya.
Prabowo Subianto mengatakan dirinya menyesal karena tidak sempat melakukan kudeta.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indobarometer: Retorika Prabowo Mirip Jurus Donald Trump"
Post a Comment